Sinopsis Tukang Bubur Pengen Naik Haji Menjemput Berkah Episode 15 Maret 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gus Mujidin semakin merepotkan Akbar. Selain numpang tinggal di kontrakan Abay, Gus Mujidin juga numpang makan di tempat Akbar. Tak hanya itu, Gus Mujidin juga meminjam baju Akbar dan menyuruh Akbar buat cuciin bajunya.
Akbar menderita. Akbar yang sudah nggak kuat meminta bantuan pada Syamsul. Syamsul merasa bersalah karena dirinya yang bawa Gus Mujidin ke Kebon Singkong tapi yang menderita Akbar.
Sementara itu, Marni semakin tergiur berinvestasi pada Gus Mujidin. Saking tergiur, Marni rela menjual sepeda Adit untuk investasi. Gus Mujidin senang karena Marni mulai terperangkap investasinya.
Di sisi lain, Maesaroh yang merasa kasihan dengan Roy, mulai mengenalkan Roy pada Ismi, anak temannya yang calon dokter dan sudah haji. Tapi Roy tidak antusias karena memang sampai saat ini Roy masih mencintai Diana.
Saksikan Layar Drama RCTI Tukang Bubur Pengen Naik Haji Menjemput Berkah setiap hari pukul 02.30 WIB hanya di RCTI kanal digital 28 UHF.
#LayarDramaRCTI #LayarDramaTerOKE
Lihat Juga: Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu, Selasa 5 November 2024: Biru dan Amira, Hati yang Tertaut Diam-diam?
Akbar menderita. Akbar yang sudah nggak kuat meminta bantuan pada Syamsul. Syamsul merasa bersalah karena dirinya yang bawa Gus Mujidin ke Kebon Singkong tapi yang menderita Akbar.
Sementara itu, Marni semakin tergiur berinvestasi pada Gus Mujidin. Saking tergiur, Marni rela menjual sepeda Adit untuk investasi. Gus Mujidin senang karena Marni mulai terperangkap investasinya.
Di sisi lain, Maesaroh yang merasa kasihan dengan Roy, mulai mengenalkan Roy pada Ismi, anak temannya yang calon dokter dan sudah haji. Tapi Roy tidak antusias karena memang sampai saat ini Roy masih mencintai Diana.
Saksikan Layar Drama RCTI Tukang Bubur Pengen Naik Haji Menjemput Berkah setiap hari pukul 02.30 WIB hanya di RCTI kanal digital 28 UHF.
#LayarDramaRCTI #LayarDramaTerOKE
Lihat Juga: Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu, Selasa 5 November 2024: Biru dan Amira, Hati yang Tertaut Diam-diam?
(tsa)